Selasa, 29 Desember 2015

Menjadi Pendidik transformatif




Oleh : Syaifur Rohman
Membahas tentang urgensi sosok pendidik dalam pembelajaran telah banyak teori yang dikemukakan selama ini, karena bagaimanapun pendidik adalah sosok yang bertanggung jawab penuh atas keberhasilan dalam proses pembelajaran terutama dalam sebuah ruang kelas. Kesalahan dalam mendidik akan berakibat fatal yaitu terjadinya penyimpangan-penyimpangan, munculnya keonaran bahkan tawuran dan tindak kriminal yang dilakukan peserta didik dan Pendidik selalu disalahkan atas hal itu, namun pendidik jarang mendapatkan penghargaan ketika peserta didiknya berhasil, ini merupakan fakta. Memang itulah tantangan seorang pendidik, karena pekerjaan sebagai pendidik berkaitan langsung dengan manusia dengan berjuta potensi yang berbeda sehingga memerlukan keahlian khusus untuk menggali dan mengembangkan potensi tersebut agar tidak berakibat fatal.
Era globalisasi dengan kemudahan akses informasi menjadikan jarak sebagai sekat pembatas menjadi semakin tipis, bahkan seolah jarak tersebut hilang, dengan kemudahan akses informasi tersebut maka setiap manusia bisa dengan cepat mendapatkan informasi dan pengetahuan, tak terkecuali peserta didik. Akibatnya banyak peserta didik yang lebih pandai dari pada pendidik. Dapat kita lihat bagaimana anak-anak saat ini dengan lihainya menggunakan gadget-gadget canggih atau minimal mampu mengoperasionalkan komputer. Oleh sebab itu maka mau tidak mau seorang pendidik harus selalu belajar agar apa yang dia sampaikan tidak out of date, atau dibilang ketinggalan zaman, katrok oleh peserta didik.
Paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru telah digusur oleh pembelajaran aktif yang berpusat pada peserta didik, ditambah pendekatan dalam kurikulum terbaru yakni pendekatan saintific yang mendorong peserta didik untuk menguji serta mempraktekkan secara langsung pengetahuan yang mereka dapat, agar apa yang mereka dapat tidak hanya sebatas teori dan pada kesempatannya mengutip istilah Antonio Gramsci akan terbentuk sosok ilmuwan-ilmuwan organik. Maka sudah saatnya seorang pendidik merubah pola berfikirnya, agar mampu menjadi sosok yang mampu merubah semua potensi peserta didik menjadi prestasi nyata bagi masa depan.
Sosok transformasional bukanlah sosok yang given atau bakat bawaan sejak lahir namun merupakan sosok yang dapat diusahakan yaitu berawal dari ketekunan, pola berfikir penuh inspirasi, pribadi yang memacu intelektual dan merupakan pribadi yang terbuka. Sosok seperti ini sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, agar pembelajaran tidak berlangsung secara statis, kaku dan kurang menyenangkan.
Seorang pendidik dengan pribadi transformasional akan selalu teguh dalam menjalankan tugasnya, dengan memberikan contoh nyata atas apa yang dia ajarkan dalam aktivitas sehari-hari, sehingga ada sinkronisasi antara apa yang dia sampaikan dengan apa yang dia lakukan, karena pendidk atau guru adalah sosok yang bisa di gugu dan di tiru, misalnya dia akan selalu datang lebih awal dari pada peserta didik atau selalu berdoa bersama peserta didik sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Sosok pendidik transformasional adalah sosok yang tidak pernah kehabisan akal-akal kreatif selama proses pembelajaran berlangsung, dia pun mampu menciptakan ruang pembelajaran yang menyenangkan, tidak terbatas dengan sarana pembelajaran yang tersedia, mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan tepat dan menyenangkan, sehingga peserta didik pun mengikuti setiap detik proses pembelajaran yang berlangsung dengan perasaan nyaman dan terwujudlah pembelajaran yang penuh nilai, selanjutnya karena ide-ide kreatif tersebut maka dia bisa menjadi sosok yang inspiratif sehingga memacu peserta didik untuk selalu berkembang kearah yang lebih baik.
Dan yang terakhir sosok ini adalah sosok yang berusaha menjadi orang terdekat bagi peserta didik. sosok ini lebih banyak mendengarkan keluh kesah tentang berbagai masalah yang dialami peserta didik baik sebelum, selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung, sehingga peserta didik merasa dihargai keberadaannya. Karena setiap peserta didik datang kesekolah dengan masalah yang berbeda, oleh karena tidak sepantasnya pendidik menyamaratakan peserta didik.
Akhirnya pendidik dengan jiwa transformasional sebagai motor penggerak dalam proses pembelajaran akan menjadi sosok yang akan selalu dikenang oleh peserta didik, karena apa yang disampaikan selama pembelajaran berlangsung benar-benar membekas dihati setiap peserta didik. dan semoga setiap pendidik akan semakin bangga menjadi seorang pendidik, karena ditangan merekalah masa depan bangsa dipertaruhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar